Opini- “Asa ti Rakyat Kabupaten Kangge Calon Pamimpin Jabar”
"
"
Andai saja para
calon-calon pemilik kuasa sejenak membuka mata dan hati melihat penderitaan dan
keluh kesah para korban yang saat ini menitip asa untuk perubahan nasibnya yang
lebih baik. Puluhan anak dan lansia tertidur di trotoar jalan atau jembatan
dikala banjir menghadang, tak sedikit juga yang berjajar disisi jalan untuk
meminta belas kasih hanya untuk sesuap nasi. Ini adalah amanah-amanah yang akan
di “ “Duh gusti pasihan
Jawa Barat pamingpin
anu nyaah jeng amanah” .
Adu propaganda untuk menarik hati masyarakat Jawa Barat kian
memanas, pasalnya tanggal 24 februari mendatang pesta demokrasi akan segera di
gelar. Spanduk, plampet tersebar di penjuru Jawa Barat. Janji-janji dari calon
sang penguasa Jawa Barat pun terdengar manis. Rencana untuk beberapa tahun
menjabat pun tak jarang di ungkapan dengan alunan kata yang indah.
Tetapi di lain
tempat dan di waktu yang sama terjadi bencana rutin yang sering dirasakan oleh
masyarakat Kabupaten Bandung. Terdapat beberapa kecamatan yang rutin terjadi
banjir saat musim hujan datang. Dari waktu ke waktu, dari gubernur satu ke
gubernur yang lainnya tak ada perubahan yang selama ini di angan-angankan. Harapan
yang dimiliki oleh masyarakatpun nihil tiada asa untuk terwujud. Banjir yang
terjadi di Bandung Selatan merupakan problematika yang kompleks sehingga
dibutuhkan kebijakan-kebijakan cerdas yang mampu membawa suatu perubahan yang
lebih baik, tetapi tak cukup hanya lebih baik tetapi lebih agamis. Untuk itu
Jawa Barat memerlukan sosok pemimpin yang tidak hanya cerdas seraca fikriah
tetapi juga cerdas secara qolbiyah.
Andai saja para
calon-calon pemilik kuasa sejenak membuka mata dan hati melihat penderitaan dan
keluh kesah para korban yang saat ini menitip asa untuk perubahan nasibnya yang
lebih baik. Puluhan anak dan lansia tertidur di trotoar jalan atau jembatan
dikala banjir menghadang, tak sedikit juga yang berjajar disisi jalan untuk
meminta belas kasih hanya untuk sesuap nasi. Ini adalah amanah-amanah yang akan
di “ “Duh gusti pasihan
Jawa Barat pamingpin
anu nyaah jeng amanah” .
Adu propaganda untuk menarik hati masyarakat Jawa Barat kian
memanas, pasalnya tanggal 24 februari mendatang pesta demokrasi akan segera di
gelar. Spanduk, plampet tersebar di penjuru Jawa Barat. Janji-janji dari calon
sang penguasa Jawa Barat pun terdengar manis. Rencana untuk beberapa tahun
menjabat pun tak jarang di ungkapan dengan alunan kata yang indah.
Tetapi di lain
tempat dan di waktu yang sama terjadi bencana rutin yang sering dirasakan oleh
masyarakat Kabupaten Bandung. Terdapat beberapa kecamatan yang rutin terjadi
banjir saat musim hujan datang. Dari waktu ke waktu, dari gubernur satu ke
gubernur yang lainnya tak ada perubahan yang selama ini di angan-angankan. Harapan
yang dimiliki oleh masyarakatpun nihil tiada asa untuk terwujud. Banjir yang
terjadi di Bandung Selatan merupakan problematika yang kompleks sehingga
dibutuhkan kebijakan-kebijakan cerdas yang mampu membawa suatu perubahan yang
lebih baik, tetapi tak cukup hanya lebih baik tetapi lebih agamis. Untuk itu
Jawa Barat memerlukan sosok pemimpin yang tidak hanya cerdas seraca fikriah
tetapi juga cerdas secara qolbiyah.
0 komentar:
Posting Komentar