Blogger news

Selasa, 09 April 2013

Opini- “Asa ti Rakyat Kabupaten Kangge Calon Pamimpin Jabar”

"
Andai saja para calon-calon pemilik kuasa sejenak membuka mata dan hati melihat penderitaan dan keluh kesah para korban yang saat ini menitip asa untuk perubahan nasibnya yang lebih baik. Puluhan anak dan lansia tertidur di trotoar jalan atau jembatan dikala banjir menghadang, tak sedikit juga yang berjajar disisi jalan untuk meminta belas kasih hanya untuk sesuap nasi. Ini adalah amanah-amanah yang akan di “    “Duh gusti pasihan
Jawa Barat pamingpin anu nyaah jeng amanah” .

Adu propaganda untuk menarik hati masyarakat Jawa Barat kian memanas, pasalnya tanggal 24 februari mendatang pesta demokrasi akan segera di gelar. Spanduk, plampet tersebar di penjuru Jawa Barat. Janji-janji dari calon sang penguasa Jawa Barat pun terdengar manis. Rencana untuk beberapa tahun menjabat pun tak jarang di ungkapan dengan alunan kata yang indah.

Tetapi di lain tempat dan di waktu yang sama terjadi bencana rutin yang sering dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Bandung. Terdapat beberapa kecamatan yang rutin terjadi banjir saat musim hujan datang. Dari waktu ke waktu, dari gubernur satu ke gubernur yang lainnya tak ada perubahan yang selama ini di angan-angankan. Harapan yang dimiliki oleh masyarakatpun nihil tiada asa untuk terwujud. Banjir yang terjadi di Bandung Selatan merupakan problematika yang kompleks sehingga dibutuhkan kebijakan-kebijakan cerdas yang mampu membawa suatu perubahan yang lebih baik, tetapi tak cukup hanya lebih baik tetapi lebih agamis. Untuk itu Jawa Barat memerlukan sosok pemimpin yang tidak hanya cerdas seraca fikriah tetapi juga cerdas secara qolbiyah.
             
"
Andai saja para calon-calon pemilik kuasa sejenak membuka mata dan hati melihat penderitaan dan keluh kesah para korban yang saat ini menitip asa untuk perubahan nasibnya yang lebih baik. Puluhan anak dan lansia tertidur di trotoar jalan atau jembatan dikala banjir menghadang, tak sedikit juga yang berjajar disisi jalan untuk meminta belas kasih hanya untuk sesuap nasi. Ini adalah amanah-amanah yang akan di “    “Duh gusti pasihan
Jawa Barat pamingpin anu nyaah jeng amanah” .

Adu propaganda untuk menarik hati masyarakat Jawa Barat kian memanas, pasalnya tanggal 24 februari mendatang pesta demokrasi akan segera di gelar. Spanduk, plampet tersebar di penjuru Jawa Barat. Janji-janji dari calon sang penguasa Jawa Barat pun terdengar manis. Rencana untuk beberapa tahun menjabat pun tak jarang di ungkapan dengan alunan kata yang indah.

Tetapi di lain tempat dan di waktu yang sama terjadi bencana rutin yang sering dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Bandung. Terdapat beberapa kecamatan yang rutin terjadi banjir saat musim hujan datang. Dari waktu ke waktu, dari gubernur satu ke gubernur yang lainnya tak ada perubahan yang selama ini di angan-angankan. Harapan yang dimiliki oleh masyarakatpun nihil tiada asa untuk terwujud. Banjir yang terjadi di Bandung Selatan merupakan problematika yang kompleks sehingga dibutuhkan kebijakan-kebijakan cerdas yang mampu membawa suatu perubahan yang lebih baik, tetapi tak cukup hanya lebih baik tetapi lebih agamis. Untuk itu Jawa Barat memerlukan sosok pemimpin yang tidak hanya cerdas seraca fikriah tetapi juga cerdas secara qolbiyah.
             

0 komentar:

Posting Komentar