Realita Pendidikan
"
Normal
0
false
false
false
IN
X-NONE
X-NONE
...
Kemajuan suatu Negara ditentukan oleh
sumber daya manusianya dan kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tinggi
rendahnya pendidikan. Hal ini bisa dilihat pada Negara-negara yang mendapat
julukan Negara maju, seperti Amerika Serikat dan Jepang. Kedua Negara tersebut
sangat mengutamakan pendidikan. Mereka mengatakan bahwa pendidikan adalah nomor
satu dan akan selalu menjadi menjadi nomor satu, tidak ada yang lebih penting selain pendidikan. Karena
kepeduliannya yang tinggi terhadap pendidikan, mereka mampu menghasilkan sumber
daya manusia yang kompeten
di bidangnya. Kualitas sumber daya manusia yang
penuh dengan ide-ide kreatif membuat Negara mereka maju, baik dari segi
ekonomi,politik, sosial, maupun budaya.
Hal
tersebut berlawanan arus dengan Negara kita. Negara kita kaya akan sumber daya
alam, tetapi tidak kaya akan sumber daya manusianya. Akibatnya sumber daya alam
kita dikuasai dan dimanfaatkan oleh Negara asing untuk kemajuan negaranya. Mengapa
hal itu bisa terjadi? Salah satu penyebabnya yaitu rendahnya kualitas
pendidikan di Negara kita. Pendidikan yang seharusnya diperhatikan dan dipedulikan
malah dianggap angin lalu saja. Negara kita tidak menomorsatukan pendidikan.
Pendidikan dipandang sebelah mata oleh pemerintah kita. Program wajib belajar
sembilan tahun dan biaya sekolah gratis belum meringankan beban rakyat. Karena
pada kenyataannya, masih banyak anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan
yang layak.
Contohnya anak-anak di daerah Cicalengka, Bandung. Mereka menuju
suatu tempat untuk menimba ilmu dengan jarak yang lumayan jauh dari rumah-rumah
mereka. Setiba di sana, mereka belajar di sebuah rumah panggung yang terkadang
bocor jika terkena hujan dan buku-buku penunjang yang masih sedikit jumlahnya.
Dengan keterbatasan yang mereka miliki, tidak menyurutkan hati mereka untuk
berhenti menimba ilmu. Tetapi sebaliknya, mereka menjadikan keterbatasan itu
dengan semangat yang mengebu-menggebu. Semangat yang akan membuktikan kalau
mereka bisa, semangat yang tidak akan pernah luntur dan semangat yang akan
menyadarkan pemerintah. Mereka tidak menginginkan apa-apa dari pemerintah
selain perhatian dan kepedulian yang tinggi. Mereka hanya ingin pemerintah
meliriknya dan mendengarkan permohonan mereka untuk mendapatkan pendidikan yang
layak, sehingga mereka bisa menjadi orang-orang yang berguna bagi bangsa dan
negaranya.
Contoh di atas memprihatinkan sekali
sekaligus menggambarkan pendidikan di Negara kita yang masih rendah. Padahal,
di dalam Undang-Undang Dasar 1945 sudah tertuang pasal 31 ayat 1 yang mengatur
tentang hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Isi pasal 31 ayat 1 yaitu “setiap
warga Negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak”. Tetapi, itu juga
diabaikan oleh pemerintah. Dengan contoh di atas, kita berharap pemerintah
lebih peduli terhadap pendidikan, menomorkansatukan pendidikan dan mengutamakan
kualitas, bukan kuantitas. Karena, jika pendidikan di Negara kita diutamakan,
Negara kita tidak akan mendapat julukan “Negara Terbelakang”, melainkan
kesamaan status yang akan kita sandang, seperti Negara-negara maju.
By : Lisna
0 komentar:
Posting Komentar